Mari pulihkan diri Anda dari kesedihan karena perpisahan dan kembali mencintai diri sendiri.
LEMBAR
BARU
Panduan Move On dari Mantan Istri Setelah Bercerai
Mari pulihkan diri Anda dari kesedihan karena perpisahan dan kembali mencintai diri sendiri.
Panduan Move On dari Mantan Istri Setelah Bercerai
Solusi dari setiap masalah asmaramu.
Penyusun: Tim Miluv
Konsultan Ahli: Annisa Dina Amalia, S.Psi., M.A
Penyunting: Devi Oktaviani, S.Kom, Alwi Kosasih, S.S
Dilarang mengutip sebagian ataupun seluruh buku ini
dalam bentuk apa pun, tanpa izin dari penerbit
Hak Cipta © 2020 oleh Lovia
© Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Setiap orang tentunya bercita-cita untuk mendapatkan pasangan hidup yang abadi, namun sayangnya keadaan berkata lain. Sekarang inilah Anda, dalam status seorang duda.
Kehilangan pasangan hidup tentu bukan pengalaman yang menyenangkan, kami paham itu. Baik karena perceraian atau ajal, orang yang telah Anda pilih untuk mendampingi hari-hari kini tidak lagi di sisi. Wajar jika Anda merasa sedih dan kesepian, satu fase besar telah berakhir dalam hidup Anda. Tak ada yang mengharapkan Anda untuk bersikap cuek menanggapi hal ini.
Hari-hari ke depan akan Anda lalui secara berbeda, karena tidak ada tempat mencurahkan isi pikiran dan hati seperti sebelumnya. Mungkin Anda merasa sedikit terguncang saat ini. Tenang, itu masih wajar. Tapi jika Anda merasa seakan-akan hidup tidak ada manfaatnya lagi, tunggu dulu.
Menjadi seorang duda mungkin akan jadi pengalaman berbeda dalam hidup Anda, baik dalam statusnya sebagai single parent atau single seutuhnya. Kesendirian akan menjadi bagian dari hidup Anda, walau bukan berarti kesepian juga harus turut serta.
Perjalanan ke depan Anda mungkin akan diliputi stigma tersendiri, terutama saat Anda kembali mencari pasangan, tapi tenang, biasanya komunikasi yang baik akan membuatnya tak jadi perkara.
Tekanan batin yang Anda rasakan saat ini hanya sementara, jika Anda bisa melaluinya. Harga diri Anda masih utuh, jika Anda masih ingin menjaganya. Bahkan, mungkin anak Anda pun merasakan hal yang sama, dan memerlukan bantuan Anda untuk turut melaluinya.
Perubahan dan tekanan hidup yang berlangsung begitu intens dan cepat, mungkin akan membuat Anda tertekan untuk menjaga semuanya berjalan efektif. Agar semua hal itu dapat kembali Anda raih sebagaimana mestinya, Anda perlu kembali tangguh, walau tidak harus sekarang juga.
Kami bisa bantu Anda untuk memulai kembali langkah Anda untuk meraihnya. Untuk saat ini, Anda bisa berbuat hal yang mudah, yaitu dengan mulai membaca setiap langkah-langkah dalam ebook ini.
1. Memaknai Perceraian
2. Berdamai dengan Perasaan
3. Melepas Tanpa Ampas
Pernikahan & perceraian ibarat dua sisi mata uang. Perceraian akan selalu ada selama masih ada peristiwa pernikahan. Jelas, karena perceraian hanya bisa terjadi bila pernikahan resmi tercatat secara sipil, bukan?
Perceraian seolah menjadi sebuah cara yang wajib ditempuh oleh pasangan suami-istri tatkala terdapat perkara-perkara dalam hubungan mereka tidak bisa diselesaikan secara baik-baik. Namun perlu ditanamkan dalam diri Anda, bahwa perceraian bukanlah tujuan akhir dari suatu pernikahan, namun sebuah bala yang melanda mahligai perkawinan antara pasangan suami-istri. Ada kesalahan, apa pun itu, yang harus direnungkan dan diperbaiki, dan menempuh jalur perceraian tidak mengubah kenyataan bahwa perkara itu tetap perlu dievaluasi.
Perceraian juga kerap menimbulkan dampak negatif bagi pasangan yang mengalaminya, bahkan keluarga yang terlibat. Walau, tidak sedikit pula perceraian yang justru menghadirkan kebahagiaan bagi pihak-pihak yang mengalaminya. Tentunya, hal ini terjadi melalui proses tertentu.
Perceraian bukanlah tujuan akhir dari suatu pernikahan, namun sebuah bala yang melanda mahligai perkawinan.
Jadi, jika memutuskan untuk bercerai, apa artinya Anda tidak akan bahagia? Ataukah justru perceraian memberi Anda kebahagiaan yang selama ini tidak Anda peroleh dalam pernikahan? Pertanyaan-pertanyaan ini kerap hadir dalam benak pasangan yang hendak bercerai dan mendorong untuk menggali lebih jauh mengenai kebahagiaan sejati yang mereka butuhkan, sekalipun perceraian telah kadung terjadi. Karena tidak mungkin Tuhan mengizinkan perceraian terjadi, kecuali di dalamnya terdapat hikmah yang dapat dipetik.
Mungkin saat ini Anda merasa senang dan lega, walau di sisi lain Anda juga merasakan suatu kebingungan, perasaan berat berpisah, sedih, dan sakit hati. Belum lagi perasaan minder dan malu saat menghadapi orang-orang di sekitar Anda.
Mari renungkan kembali situasi Anda. Apa sebenarnya tujuan Anda mengajukan perceraian? Apa hal yang gagal tercapai dari tujuan Anda mencari sakinah atau kebahagiaan? Atau, impian apa yang tidak berhasil Anda peroleh dalam ikatan pernikahan itu?
Beberapa ahli psikologi telah berusaha mengungkap faktor penyebab perceraian terjadi. Namun, jujur saja, Anda adalah seorang ahli yang lebih tahu sebab Anda bercerai. Entah perkara kekerasan verbal, kekerasan ekonomi, keterlibatan dengan tindakan yang bertentangan dengan standar moral yang Anda anut, hingga perselingkuhan. Anda bisa renungkan kembali hal ini dengan kepala dingin, dan cobalah memandang perceraian sebagai hikmah besar yang Anda peroleh untuk memperbaiki hidup Anda.
– Helen Rowland
Sebagian besar orang mendapati bahwa kemarahan, kesedihan, dan kecemasan terkait dengan proses perceraian dapat sangat mengganggu kemampuan mereka untuk hidup normal dan menikmati masa kini. Jika perasaan ini wajar adanya, kira-kira sampai mana batasnya?
Amarah
Sudah sewajarnya jika seseorang berurusan dengan kemarahan setelah perceraian. Contohnya seperti kasus, yang kita sebut sebagai Dedi. Setelah bercerai, ia memberi tahu teman-teman, keluarga, kolega, dan siapa pun yang mau mendengarkan tentang betapa marahnya dia pada Linda, mantan Istrinya. Setiap kali dia mengingat-ingat perbuatan Linda atau menceritakan kembali kenangan itu kepada orang lain, dia mengalami gelombang kemarahan.
Sebaliknya pada kasus lain, Rusli mengatakan kepada orang lain bahwa dia tidak marah terhadap mantannya. Pada dasarnya Rusli jarang sekali marah, bahkan ia bisa dikatakan sulit sekali untuk mengenali emosi marah dalam dirinya semasa hidupnya. Namun, ternyata, amarah yang tidak diakuinya ini lama kelamaan menumpuk dan berubah menjadi sebentuk kemurkaan yang akhirnya mustahil untuk ia abaikan lagi.
Dari kisah tersebut, dapat kita lihat bahwa melampiaskan amarah dapat bermanfaat. Namun, jika kemarahan terhadap mantan ini berlangsung secara berkepanjangan, tanpa adanya ancaman langsung, maka perasaan negatif ini dapat memicu penderitaan bagi Anda dan orang-orang di sekitar Anda.
Ketika Anda membawa perasaan negatif ini ke dalam situasi yang tidak ada hubungannya dengan perceraian, hal yang tampak justru hanyalah besaran beban emosional yang Anda miliki.
Setiap orang memiliki semacam bagasi untuk setiap beban emosional yang belum sempat ditanggulangi. Masalahnya, seberapa cepat isi bagasi terkuras bergantung atas berbagai faktor, seperti riwayat perlakuan mantan terhadap Anda, tingkat konflik selama proses perkawinan dan perceraian, perkara hak asuh anak, tantangan keuangan, serta kecakapan Anda sendiri dalam menangani stres.
Terlepas dari kapan dan mengapa kemarahan dialami, emosi tersebut dapat dipahami sebagai reaksi terhadap tindakan menyakitkan dari mantan Anda. Saat ini mungkin Anda merasa marah, namun tidak ada gunanya menekan diri Anda sendiri karena memiliki perasaan ini. Hal penting Anda perlukan sekarang justru memahami kemarahan Anda tersebut sehingga Anda dapat mengatasinya dengan cara yang adaptif.
Untuk kasus yang lebih serius, jika Anda memiliki pola tetap dalam hubungan yang kasar, mempelajari cara memanggil kemarahan Anda dan menyalurkannya dengan tepat bisa menjadi langkah penting menuju penyembuhan dari luka perceraian.
Langkah pertama agar amarah kita dapat terlampiaskan adalah dengan melepaskan pertanggungjawaban orang tersebut atas kemarahan kita.
– Marshall B. Rosenberg
Kemarahan berkepanjangan terhadap mantan, tanpa ada ancaman langsung, dapat menyebabkan pengalaman menyakitkan tetap hidup. Jika hal ini terjadi berulang kali dalam waktu panjang, tentu risikonya adalah dampak negatif terhadap kesehatan mental dan fisik Anda. Jika Anda memiliki anak, itu juga dapat berdampak negatif pada mereka.
Hal ini telah diteliti oleh para pakar psikologi sebagai sebuah pola pengulangan kejadian yang menyakitkan dalam benak Anda, hingga memicu timbulnya depresi. Mengapa ada hubungan antara kemarahan dan depresi? Kemungkinan karena mereka kerap memutar ulang kenangan akan penganiayaan atau tindakan lainnya dari hubungan sebelumnya dalam pikiran mereka berulang kali. Meskipun awalnya hal ini dapat membantu untuk evaluasi diri dari pengalaman, namun saat mereka terjebak berulang kali dalam perasaan dalam kenangan tersebutlah yang juga dapat membuat mereka kian tidak bahagia. Jadi, mengapa membiarkan pengalaman tidak bahagia dari masa lalu menghancurkan perasaan damai Anda pada masa sekarang?
Jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasi kemarahan setelah perceraian, Anda dapat meminta bantuan teman, keluarga, atau konselor untuk menyortir perasaan Anda dan menguras secara efektif beban emosional dari batin Anda tersebut.
Kesedihan
Rasa kehilangan yang mendalam setelah perceraian adalah umum karena begitu banyak aspek penting kehidupan telah berubah. Hubungan interpersonal yang dihargai dapat diperketat dengan cara yang tidak disetujui. Kehilangan persahabatan dan keintiman yang dipadukan dengan perasaan kesepian bisa sangat menyakitkan. Harus meninggalkan rumah tempat Anda menginvestasikan begitu banyak waktu dan energi dapat membuat Anda merasa kehilangan bagian dari diri sendiri. Banyak orang berduka karena kehilangan mimpi yang pernah mereka miliki untuk hubungan tersebut. Mengasuh anak sering menjadi lebih menantang, dan tidak ada yang lebih buruk daripada tidak dapat melihat anak-anak Anda sesering dulu setelah bercerai. Seolah kesedihan yang bertumpuk dan membebani hati kita.
Seperti halnya kasus kemarahan, orang terkadang merasa perlu mengabaikan atau menyangkal rasa kehilangan serta kesedihan yang mereka alami setelah perceraian. Penyangkalan mungkin membantu sementara karena memungkinkan Anda untuk fokus pada hal-hal lain. Tapi itu bukan strategi jangka panjang yang baik, karena kerugian yang tidak diakui dapat mengganggu rasa damai. Jadi, ada baiknya meluangkan waktu untuk merefleksikan apa yang telah hilang.
Sangat normal bagi Anda untuk merasa sedih dan kesedihan memang selalu datang sesekali. Beberapa bahkan mengatakan perceraian terasa seperti seseorang yang dekat dengan mereka telah meninggal. Tetapi jika kesedihan Anda melemahkan selama berminggu-minggu dan mencegah Anda dari terlibat dalam kegiatan sehari-hari Anda, Anda mungkin menderita depresi. Mempelajari cara menemukan gejala-gejala depresi dan mengetahui kapan harus mencari bantuan adalah keterampilan penting yang harus dimiliki setelah perceraian.
Semua kehilangan ini bisa sulit diatasi dan dapat berkontribusi pada perasaan sedih. Jika Anda mengalami kerugian yang signifikan, ketahuilah bahwa Anda tidak sendirian. Dan perlu diingat bahwa kerugian akan diperbesar jika Anda mencoba menanganinya sendiri. Inilah saatnya untuk mengandalkan orang-orang yang Anda percayai dan yang sangat peduli tentang Anda. Anda dapat memilih untuk menghubungi teman, anggota keluarga, komunitas dukungan, atau konselor Miluv jika perlu dukungan profesional. Selain itu, melalui nilai-nilai keagamaan yang Anda anut, Anda mungkin juga mengandalkan Tuhan atau anggota komunitas agama. Jika sumber kenyamanan tidak jelas bagi Anda, lakukan pencarian di internet dan cari tahu sumber daya dukungan permasalahan pasca perceraian, seperti yang kami sediakan, atau dukungan lain yang tersedia di daerah Anda.
Stres setelah perceraian sering diperparah oleh obrolan pikiran dan pertanyaan yang terus melintas dalam benak Anda. Banyak orang yang bercerai fokus pada peristiwa negatif yang telah terjadi atau khawatir secara obsesif tentang apa yang akan terjadi di masa depan.
Pikiran manusia tidak pernah berhenti menghasilkan pemikiran. Mencoba menghentikan pikiran Anda yang mengembara tak jauh berbeda dengan seperti mencoba untuk menghentikan air mata atau air liur (atau suara gemuruh perut Anda saat lapar). Dalam seluruh waktu kita, pikiran terus berjalan, menyusun penilaian, perenungan, dan obsesi, dan bahkan Anda sendiri tidak menyadari bahwa hal ini sedang terjadi saat ini.
Dalam banyak kasus perceraian, sebagian orang mencoba untuk mendorong membuang pikiran yang melintas mengenai situasi yang tidak mengenakkan ini. Tetapi, kerap kali hal ini tidak berhasil, dan justru mereka semakin menyalahkan diri sendiri karena tidak mampu untuk mengendalikan apa yang terjadi di kepala mereka. Seolah pikiran Anda membentuk suatu obrolan yang mengatakan pada diri Anda sendiri bahwa seluruh kekacauan perceraian adalah hal yang mustahil diabaikan.
Melepaskan juga bagian dari cinta.
Setidaknya, cinta terhadap diri Anda sendiri.
Karena obrolan pikiran sering terjadi di luar kesadaran Anda, langkah pertama adalah mengatasinya adalah dengan berusaha secara sadar untuk memperhatikannya. Jaga pikiran Anda tetap berlabuh pada keadaan saat ini dan tanggapi apa yang tengah terjadi. Anda harus menyadari saat obrolan pikiran ini terjadi, lalu kembali sadari bahwa Anda masih ada, lahir dan batin, di tempat ini, dan di waktu saat ini. Dengan demikian, Anda bisa mulai untuk mengendalikan pikiran agar tidak mengembara kemana pun.
Langkah selanjutnya adalah menyelami lebih jauh mengenai isi pikiran yang membuat Anda gelisah ini. Pahami bahwa isi pikiran Anda berusaha untuk mengaitkan setiap peristiwa ke luka masa lalu. Maka, untuk dapat berhasil menenangkannya Anda butuh kekuatan yang cukup besar agar kita bangkit dan berlalu. Kekuatan terbesar tentu tak lain berasal dari diri kita sendiri agar bisa menghadapi semua gejolak perasaan yang hadir di masa kelam tersebut.
Lalu, bagaimana cara menghadapi semua pikiran yang mungkin bersumber dari marah dan sedih dalam diri saya ini? Jawabannya sederhana: rasakan perasaan dalam tubuh kita, jangan sekadar menduga bahwa Anda mengalaminya. Rasakan sekuat yang yang kita bisa, dan ucapkan terima kasih kepada diri kita sendiri karena mampu merasakannya. Anda bisa gunakan Ceklis Melepaskan yang kami sediakan di halaman selanjutnya untuk membantu Anda memulai proses untuk menemukan kembali kedamaian dalam diri Anda.
Checklist Melepaskan
Dari diri sendiri
Dari orang lain
4. Mencintai Diri Sendiri
5. Membantu Si Kecil
6. Meminta Bantuan
Jika seseorang yang Anda cintai mengalami trauma, bagaimana Anda akan merawatnya? Apa yang ingin Anda sampaikan kepada mereka? Kini, jika diri Anda sendiri yang mengalami trauma, bagaimana cara merawat diri sendiri tatkala mengalami tekanan atau trauma?
Tentu sulit menyembuhkan hati sendiri dari luka masa lalu, dari rasa sakit yang menjadi penjara trauma untuk bangkit menatap masa depan. Seperti pentingnya mengulurkan tangan untuk membantu orang lain, kita pun butuh mengulurkan tangan untuk menolong jiwa kita sendiri. Rawatlah dirimu sendiri dengan penghargaan terbaik yang bisa dilakukan. Merawat dan menghargai diri sendiri merupakan salah satu wujud dari mencintai diri sendiri.
Bangun kembali diri Anda dari awal. Bersikaplah baik dan lembut kepada diri sendiri. Keseimbangan adalah kunci untuk melewati pengalaman menyakitkan ini. Praktikkan konsep CPR Self-Love:
Dengan menghargai diri sendiri, batin dan jati diri Anda akan terpenuhi, sehingga Anda mampu untuk menjadi bagian dari orang lain dan memiliki tenaga untuk membuat pengaruh dalam hidup Anda.
- Joanna Platt
Kunci kenikmatan hidup adalah mencintai diri sendiri luar dalam. Memiliki perasaan negatif tentang diri sendiri justru merugikan diri Anda, karena biasanya memengaruhi area terpenting dalam hidup Anda (kehidupan seks, hubungan, dll.) Hal ini tentunya menyebabkan pergumulan batin dan perselisihan yang tidak perlu, hingga pada akhirnya menghalangi kita untuk bergerak bebas melangkah.
Percayalah, mencintai diri sendiri bukanlah hal yang egois. Mencintai diri sendiri sama maknanya dengan merawat diri. Menghargai diri sendiri bisa dikatakan serupa mengumpulkan kekuatan sehingga Anda dapat hadir untuk orang lain dalam hidup Anda dan agar Anda memiliki energi untuk membuat pengaruh kepada dunia.
Hubungan Anda dengan diri sendiri adalah dasar dari segalanya. Jika stabil dan kokoh, segala hal lain jauh lebih mudah diatur. Anda dapat memberi dengan lebih ikhlas dan lebih bebas kepada orang-orang dalam hidup Anda. Anda bisa lebih bisa mengontrol amarah, lebih terbuka, lebih penuh kasih. Anda memiliki ruang untuk memiliki ide-ide besar, menemukan solusi untuk masalah, dan energi untuk melaksanakannya. Menurut saya pribadi itu sama sekali tidak egois. Nyatanya, hal itu tampaknya merupakan hal baik yang harus dilakukan untuk semua orang. Cobalah!
- Mark Twain
Menjalani peran sebagai orang tua tunggal berarti mengalami perubahan yang dapat menimbulkan beberapa permasalahan, sebab Anda yang semula berperan hanya sebagai seorang ayah, kini juga harus berperan sebagai seorang ibu.
Bulan pertama bagi orang tua tunggal yang menjalani hidup sendiri merupakan hal yang sangat sulit. Para orang tua tunggal cenderung mengalami risiko meningkatnya penyakit fisik dan munculnya beberapa gejala depresi, kehilangan status, kesulitan ekonomi, serta dukungan sosial yang lebih rendah.
Perilaku anak akan mengalami perubahan pasca perceraian orang tua. Perceraian orang tua membuat hati anak terguncang karena keadaan dan situasi di rumah tidak lagi nyaman seperti sebelumnya. Konsep diri anak yang mengalami perceraian orang tua dengan anak yang diasuh oleh keluarga lengkap (bersama ayah dan ibunya) pastilah berbeda. Kehidupan mereka, anak yang tidak bisa berdamai dengan perceraian orangtuanya kerap rentan dengan masalah konsep diri dan sosial di sekitarnya.
Komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan manusia pada umumnya, hal ini tentunya berlaku juga bagi anak yang terdampak dari bercerainya orang tua, karena lewat komunikasi dapat terlihat bagaimana anak dengan predikat broken home menunjukkan perilakunya di lingkungan masyarakat.
Oleh karena itu, sebagai orang tua tunggal, Anda tidak bisa terlalu lama berlarut-larut dalam kesedihan karena perceraian. Masih ada kehidupan lain yang bergantung kepada kita. Bahkan, bukan tidak mungkin, anak bisa menjadi salah satu motivasi terbesar bagi seseorang cepat menemukan cara untuk move on dari mantan.
Banyak orang tua tunggal menyadari kebutuhan akan makna hidup sebagai sosok individu tangguh, saat semua jerih payah dan usahanya mencari nafkah dapat dilimpahkan dan ditujukan semata hanya untuk kesejahteraan dan kebahagiaan anak. Ketangguhan orang tua tunggal jelas dapat terlihat dari cara mereka bisa membagi waktu antara mencari nafkah dan mendampingi tumbuh kembang sang buah hati.
Tentu, sebelum mencapai sebuah kebermakanaan hidup itu, seseorang perlu bergegas untuk menjalani proses bangkit dari keterpurukan. Walau keterpurukan yang dialami oleh masing-masing individu dapat berbeda tingkatannya, namun yakinlah bahwa proses meninggalkan masa kelam itu tidak mustahil dilakukan. Anda tidak perlu menjalani proses itu sendirian. Sadari orang-orang di sekeliling Anda mau dan mampu untuk memberi dukungan tersebut. Khusus untuk anak Anda, sadari bahwa adanya kemungkinan mantan Anda dapat membantu menjaga dan memenuhi kesejahteraan si kecil. Sekali lagi, jangan ragu atau malu untuk menyadari bahwa Anda membutuhkan bantuan, bahkan dukungan psikologis profesional sekalipun, karena cepat atau lambat, siapa pun tidak rela membiarkan kehidupan Anda dan sang buah hati menjadi korban.
Keputusan memaafkan sendiri pada dasarnya setiap orang tidak dapat dipaksakan dan tidak dapat di lihat secara kasat mata oleh orang lain namun dapat dirasakan dengan orang yang bersangkutan.
Hati yang terluka tidak akan bisa diisi oleh perasaan yang baru sebelum kita mengosongkannya dari rasa dan kenangan lama.Perceraian merupakan pengalaman menegangkan bagi seseorang dan keluarga besarnya. Trauma dan keterpurukan sangat mungkin menimpa seseorang yang bercerai. Bahkan untuk memaafkan dan melanjutkan hidup dengan tenang terasa sangat sulit.
Pemaafan terhadap mantan istri pasca bercerai tentu tidak sama bagi setiap orang, ada yang mampu memaafkan dengan melihat perubahan sikap yang dilakukan oleh mantan istri, terdorong kebutuhan anak untuk tetap mendapat kasih sayang dari ibunya, dan kebutuhan untuk ketenangan batin. Namun, menemukan alasan untuk memaafkan bukanlah mustahil, Anda hanya perlu berpikir dengan kepala dingin dan berdialog dengan perasaan diri Anda sendiri.
Seperti yang telah kami ingatkan sebelumnya, Anda perlu pahami bahwa dampak besar dari perceraian ini tidak selalu harus Anda hadapi seorang diri. Selalu ada dukungan tersedia untuk setiap perubahan dalam keluarga, jangka pendek maupun jangka panjang, yang perlu Anda lakukan hanyalah meminta bantuan tersebut.
Ada banyak bantuan di sekitar Anda yang dapat menyokong Anda untuk semakin mahir dalam mengatasi krisis pasca perceraian. Langkah paling sederhana adalah dengan meminta bantuan keluarga Anda. Dukungan keluarga dapat membantu Anda memperoleh bantuan secara langsung untuk mengurus keadaan yang terdampak, memberikan semangat dan penyelesaian konflik kepada setiap pihak yang terdampak pada proses perceraian Anda, dan tentunya membuat Anda memahami bahwa masih ada orang-orang di luar Anda yang berusaha mengerti kondisi Anda dan tidak menyerah untuk melihat Anda kembali berjuang dalam hidup.
Bantuan lain yang dapat Anda peroleh adalah dukungan profesional dari para konselor pernikahan. Secara umum, konselor pernikahan adalah orang-orang yang secara khusus mendedikasikan hidupnya untuk membantu menyelesaikan konflik keluarga. Dengan bantuan konselor, Anda dipandu melalui konseling untuk menyelesaikan konflik dengan pasangan Anda secara kekeluargaan.
Konseling perceraian dapat Anda lakukan sebelum atau sesudah prosedur hukum, dan dapat membantu orang-orang yang terlibat untuk melanjutkan kehidupan pribadi dan profesionalnya setelah tinta pada surat perceraian kering. Konseling ini juga dapat meringankan dampak dari perceraian terhadap anak Anda dan anggota keluarga lainnya, membantu mereka melewati trauma emosional dan psikologis atau beban yang ditimbulkan oleh kejadian ini. Karena bagaimanapun, kesejahteraan batin Anda sangat penting demi menjaga keutuhan langkah Anda menuju masa depan anak, calon pasangan baru Anda, bahkan diri Anda sendiri, bukan?
Dukungan keluarga maupun konselor profesional sangat penting untuk memahami dan menyortir kegundahan Anda dalam menghadapi perceraian, sehingga Anda mampu untuk mengatasi dampaknya dengan lebih terarah. Berikut ini beberapa faktor yang menjadi tren penyebab perceraian di Indonesia pada tahun 2017. Serta kekecewaan atas pasangan yang memicu hal tersebut terjadi.
Tren ketidakpuasan pasangan yang memicu perselisihan berkepanjangan:
Tujuan dari konseling perceraian membantu individu untuk menyesuaikan pada kehidupan baru, dan memproses efek negatif yang muncul setelah perceraian terhadap semua aspek dalam kehidupan mereka. Coach profesional dapat bekerja dengan Anda untuk pengalaman yang sepenuhnya dipersonalisasi. Coach dapat mengenal siapa Anda sebenarnya, termasuk membantu Anda untuk kembali membuat diri untuk hubungan baru ke depannya.
Sumber:
7. Mengingat Impian Anda
8. Memaknai Kata Maaf
9. Evaluasi Kegagalan
Menyerahkan diri dan menjadi bagian dari orang yang telah kita pilih merupakan jalan panjang yang kita tempuh setelah janji pernikahan terucap. Kini, saat separuh jiwa tak lagi di sisi, apa lagi yang tersisa untuk saya?
Hidup bersama pasangan tentunya bukanlah sekadar hari-hari yang kita lalui tanpa ada perjuangan. Dedikasi untuk mendukung, mengingatkan, hingga mengorbankan impian dan cita-cita kita demi tujuan bersama telah terjadi di sana. Lagi-lagi, saat perceraian terjadi, pembiasaan untuk tidak menjadi bagian dari orang lain perlu waktu. Namun, bukan berarti Anda sepenuhnya kehilangan arah tujuan untuk hidup tanpa pasangan Anda.
Status baru sebagai duda menandakan bahwa Anda pada dasarnya memiliki kebebasan untuk meraih kembali impian dan cita-cita yang dulu harus dikorbankan demi berlangsungnya rumah tangga Anda. Anda berhak, bahkan sebaiknya harus, untuk kembali menemukan kembali jati diri Anda selayaknya sebelum Anda menjadi bagian dari mantan Anda. Jika Anda lupa, saat Anda dipilih oleh mantan Anda menandakan bahwa Anda punya daya tarik tersendiri, bukan?
Maka, mari kita mulai untuk kembali menyelami diri Anda, kali ini bukan lah untuk mengenali emosi Anda, tapi lebih jauh untuk mengingat kembali siapa diri Anda dan apa impian Anda sebelumnya yang mungkin dapat Anda raih kembali saat ini. Gunakan Ceklis Jati Diri Anda di halaman selanjutnya untuk memulai renungan kepribadian sederhana Anda.
Checklist Jati Diri Anda
Carilah tempat yang kondusif agar Anda dapat merenungkan topik ini dengan lebih tenang. Duduklah dengan nyaman, lalu tarik napas perlahan dan pertahankan ritmenya. Mulailah saat Anda sudah siap.
Dalam banyak kasus perceraian, banyak orang yang bercerai merasa bahwa mantan mereka tidak pantas untuk dimaafkan. Pemaafan yang sulit diraih. Mungkin Anda juga pernah merasa seperti ini.
Menolak pemaafan bisa dimengerti jika kita telah dianiaya secara mendalam. Namun, ada asumsi bahwa memaafkan mantan sama sekali tidak menguntungkan kita. Apakah asumsi ini benar? Bisakah pemaafan menguntungkan orang yang mengampuni? Apa ini sikap masuk akal jika dibandingkan rasa sakit yang telah Anda alami?
Jika kita pahami, pemaafan, atau forgiveness, merupakan kesediaan untuk menanggalkan kekeliruan masa lalu yang menyakitkan, tidak lagi mencari-cari nilai dalam amarah dan kebencian, dan menepis keinginan untuk menyakiti orang lain atau diri sendiri.
Pendapat senada dikemukakan oleh Michael E. McCullough, psikolog Amerika, yang mengemukakan bahwa pemaafan merupakan seperangkat motivasi untuk mengubah seseorang untuk tidak membalas dendam dan meredakan dorongan untuk memelihara kebencian terhadap pihak yang menyakiti serta meningkatkan dorongan untuk konsiliasi hubungan dengan pihak yang menyakiti.
Bagaimana, sih, sebenarnya ikhlas memaafkan itu? Pemaafan melibatkan melepaskan perasaan, pikiran, dan tindakan negatif terhadap seseorang yang telah menyakiti kita dan menyalahkan kita dan menggantinya dengan pendekatan yang lebih positif. Psikolog Everett Worthington membuat perbedaan antara keputusan pemaafan yang rasional dan emosional.
Dalam memaafkan, idealnya sikap dan perasaan negatif memang harus digantikan dengan sikap dan perasaan positif, namun pada kenyataannya hal ini tidak mudah dilakukan, apalagi diburu-buru. Selalu ada persoalan psikologis antara dua pihak yang pernah mengalami keretakan hubungan akibat suatu kesalahan. Sebab itu, pemaafan secara dewasa tidak harus berarti menghapus seluruh perasaan negatif, tetapi yang penting adalah memperoleh sebuah keseimbangan perasaan agar Anda dapat menapaki masa depan Anda dengan lebih mantap.
4 TAHAP PROSES MEMAAFKAN
Menurut Lewis B. Smedes dalam bukunya Forgive and Forget: Healing The Hurts We Don‘t Deserve, beliau membagi empat tahap dalam proses memaafkan. Anda bisa coba memahami tahap proses pemaafan ini dan mengindentifikasi ada di mana posisi Anda sekarang, agar dapat lebih mudah untuk menentukan arah untuk menenangkan pikiran Anda.
Hati yang Terluka
Ini momen saat perasaan kecewa memenuhi batin Anda. Pada tahap ini, Anda mungkin akan mencoba sekuat tenaga untuk menghilangkan rasa sakit atas suatu peristiwa yang terjadi dengan cara mengenyahkan sumber sakitnya. Maka, penting bahwa Anda perlu memahami secara jelas apa yang menyebabkan sakit itu, dan berhentilah berasumsi secara berlebih.
Mempertanyakan
Pada tahap ini, Anda akan mencoba memahami peristiwa menyakitkan yang telah terjadi kepada Anda dengan cara mempertanyakan alasan dari pelaku yang melakukan kesalahan itu. Seperti sebelumnya, hentikan asumsi berlebih dan mulailah mencari tahu secara langsung. Lakukan dialog, tulis apa yang Anda rasakan dalam jurnal, pilah informasi yang benar, dan beri Anda waktu yang cukup untuk memproses informasi itu dengan bijak.
Menyembuhkan
Pada tahap ini, Anda sudah dapat memahami dengan baik perspektif dari orang yang menyakiti Anda. Anda mungkin tidak benar-benar menerima hal yang telah terjadi tersebut, namun Anda mampu untuk memisahkan antara peristiwa dan pelakunya. Pertimbangkan apa yang terbaik untuk Anda saat ini, jika memang melepaskan kenangan pahit membuat Anda lebih tenang, maka jangan segan-segan melakukannya.
Memaknai
Pada tahap ini Anda telah mampu menerima kenyataan akan tindakan yang menyakiti Anda, alasan di balik hal itu terjadi, mengingat sisi baik orang tersebut, dan jujur terhadap perasaan Anda sendiri mengenai hal tersebut. Meski tidak berarti melupakan, atau menoleransi hal itu terjadi kembali, Anda telah menjadi lebih sadar akan penyebabnya dan memaknai hal tersebut sebagai pelajaran berharga untuk ke depannya.
Kami paham, keadaan yang Anda alami memang tidak sesederhana menuruti urutan empat tabel bergambar di atas. Namun, hal yang perlu Anda ketahui, bahwa kami bersedia membantu Anda menelusuri dan memaknai peristiwa ini sebagai pelajaran berharga bersama dengan Anda. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konselor kami, karena kami percaya Anda dapat melaluinya.
Perceraian adalah pengalaman yang menyakitkan, bahkan jika itu adalah pilihan Anda sendiri untuk membatalkan hubungan. Mampu berkembang setelah perceraian sebagian besar tentunya seolah sangat sulit untuk dilakukan. Maka pilihan terbaik adalah mulailah saat ini dari hal yang terkecil untuk fokus pada masa sekarang.
Pelaksanaan pernikahan diharapkan telah dipikirkan melalui sebuah persiapan yang matang, sehingga risiko perceraian dapat berkurang. Bagi Anda yang sudah pernah mengalami perceraian, impian untuk menemukan orang yang tepat dan kembali menyatukan janji suci dalam ikatan pernikahan tentu bukan hal yang salah. Bahkan, jikapun tidak terbesit dalam pikiran Anda, mungkin Anda tidak ingin pengalaman ini juga terjadi kepada keluarga Anda, atau anak Anda. Maka, evaluasi kegagalan agar hal ini tidak terulang sangatlah penting untuk masa depan Anda dan orang-orang yang Anda cintai.
Menurut data statistik, faktor penyebab perceraian secara normatif lebih didominasi oleh pertengkaran yang terus menerus, salah satu pihak meninggalkan yang lain, masalah ekonomi, KDRT, perselingkuhan, kawin paksa, dan lain-lain. Anda bisa pahami ini sebagai orang tua (atau memberi penjelasan kepada orang tua Anda), untuk memahami bahwa jangan memaksakan anaknya menikah dengan orang yang tidak dicintainya, karena apabila diteruskan dapat berakibat buruk bagi mereka.
Alasan-alasan tersebut mungkin cukup jelas untuk seseorang memutuskan perceraian. Namun sebenarnya, di balik alasan tersebut, ada faktor-faktor yang menyebabkan semua itu terjadi. Misalnya, ketika ditelusuri alasan pasangan suami-istri menjadi sering berselisih dan bertengkar, tentu akan merembet kepada alasan-alasan lainnya. Tidak terpenuhinya kebutuhan nafkah, tidak adanya komunikasi yang berkualitas antara suami-istri, tidak ada saling pengertian dan saling mengalah, tidak adanya pemahaman akan hak dan kewajiban, tugas dan tanggung jawab suami-istri, dan sebagainya akan menjadikan keluarga dalam rumah tangga selalu bertengkar dan berselisih.
Demikian bahwa masing-masing alasan penyebab terjadinya perceraian sangat berhubungan dengan yang lain, seperti lingkaran setan yang susah mencari celah untuk diputus agar persoalan perceraian dapat diatasi dengan benar. Dengan memahami hal ini dengan baik, maka Anda dapat menyadari bahwa selalu ada penyebab yang tak sempat terucap dalam sebuah hubungan yang mulai retak. Penanggulangan tidak dapat dilakukan tanpa Anda benar-benar memahami apa yang salah.
Seperti yang telah panduan singkat ini jabarkan, kita telah mencoba untuk menyembuhkan patah hati, menemukan jati diri kita, dan bersiap untuk memulainya kembali, namun tanpa mengambil hikmah dari perceraian tersebut, tentu risiko untuk jatuh ke lubang yang sama tidaklah mustahil, bukan? Pemahaman mengenai hal ini akan menjadi bekal mental yang mumpuni bagi harapan besar bagi Anda dan calon pasangan baru Anda di masa depan nanti. Pelajari kesalahan masa lalu, ambil hikmahnya, sambut masa depan dengan lapang dada.
Selamat berjuang!
Bagi kami, tak ada permasalahan asmara yang sepele. Setiap pasangan tentu memiliki masalah yang tidak bisa ditangani dengan main-main. Karena itu tim Miluv memastikan, siapa pun Anda, kami akan bantu Anda sepenuh hati untuk menemukan solusi dari masalah asmara Anda. Melalui program Miluv silver membership, Anda akan mendapatkan layanan:
Konsultasi psikologi dengan coach Miluv secara mendalam mengenai kepribadian Anda, kekuatan dan kelemahan Anda, agar dapat menghayati lebih jauh mengenai jati diri Anda sesungguhnya.
Konseling secara mendalam dengan coach Miluv mengenai konflik hubungan, penyembuhan luka batin, dan hal-hal yang menghambat Anda untuk move on, agar Anda dapat kembali memaknai asmara secara hakiki.
Dukungan pencarian jodoh yang cocok melalui database member yang kami kenal langsung dan pahami karakternya dengan baik, demi impian Anda untuk berhasil membangun rumah tangga yang harmonis.
Anda akan sepenuhnya diberi dukungan dari konselor terbaik kami untuk kesiapan mental menuju pernikahan hingga pembinaan berumah tangga yang baik bersama pasangan Anda. Konsultasikan permasalahan Anda kepada konselor kami dengan masa uji coba 3 hari gratis!
Solusi dari setiap masalah asmaramu
https://miluv.app/id/
[email protected]
Instagram: @miluvapp
YouTube: Miluv
Pinterest: miluvapp